Merindukanmu membuatku sempat lupa,
kenapa aku harus melupakanmu. Engakau cinta yang bertepuk sebelah tangan. Kekasih
yang tak pernah kumiliki. Engkau memori yang berada didalam kotak dan seharunya
kubuang jauh-jauh. Tak taukah engakau seperih apa perasaan hati yang kau
sakiti, menanti sesuatu yang tak kunjung datang.
Tahun sudah berganti, tapi arah
hatiku tak pernah berubah selalu tertuju kepadamu.Terkadang lelah menyuruhku
menyerah, memintaku berhenti melakukan hal sia-sia ini. Namun bagaimana mungkin
aku sanggup melakukannya, kalau semua tentangmu mengikutiku seperti bayangan.
Dan bagaimana pula caranya membakar
habis rindu yang bertahun-tahun mengendap di hatiku. Aku selalu berharap
mendapatkan jawaban darimu. Tapi engkau tetap membisu. Membuatku lebih lama
menunggu. Ada persoalan yang belum tuntas diantara kita. Bukan dendam hanya
tanda tanya besar, mengapa kau meninggalkanku disaat aku paling membutuhkanmu.
Aku marah, kesal, juga kecewa. Namun
semua itu tertutupi oleh hangat cinta yang masih membara dihatiku.Setiap malam
aku slalu berdoa. Suatu saat aku bisa mendengar suaramu lagi. Tapi aku selalu menutup
mata. Aku takut, takut waktu membuatku melupakanku. Tanpa bertatap mata, tanpa
bicara, nyatanya setiap malam aku selalu merindukanmu…